Hari paling panjang sekaligus paling cepat yang saya alami selama hidup.
Terbangun sekitar jam tujuh pagi oleh telepon dari kakak di Bandung mengabarkan kalau bapak pingsan dan belum bangun-bangun. Segera saya bersiap menuju ke Bandung saat itu juga. Di perjalanan menuju ke travel agent terdekat, saya mendapatkan konfirmasi kalau bapak sudah pergi meninggalkan kami.
Itulah perjalanan Jakarta-Bandung terlama walaupun waktu yang dihabiskan hanya dua jam saja. Sesampainya di rumah, bapak sudah terbungkus kain kafan. Bahkan saya tidak berkesempatan untuk melakukan pengabdian terakhir seorang anak terhadap orang tua, memandikan jenazahnya. Setidaknya saya masih sempat menyolatkan dan mengantar jenazah ke makam, yang ironisnya berada di dekat rest area KM125 Cimahi tempat di mana bapak selalu mengantar saya ketika akan pergi ke Jakarta. Kali ini giliran saya yang mengantar bapak, ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Sekitar jam 2.30 siang, pemakaman selesai. Saya tidak akan bisa bertemu bapak lagi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah siklus hidup, bahwa setiap yang hidup pasti akan mati.
Tapi reaksi emosional yang terus membludak juga sangat tidak mudah untuk diabaikan.
Terlebih karena saya belum berbicara dengan bapak. Karena saya tidak berada di samping nya di saat-saat terakhir.
Terakhir kali pulang ke Bandung, akhir minggu lalu. Bapak begitu bersemangat memasak nasi goreng buat saya dan memaksa ibu agar bapak saja yang melanjutkan memasak.
"Keasinan ya ?" , katanya sambil tersenyum.
'Iya', Memang asin sih nasi goreng nya, tapi enak karena pedas nya pas.
Setelah itu kami tidak banyak mengobrol karena saya lebih banyak keluar rumah. Saat itu saya sengaja pulang karena harus menghadiri akad kredit KPR untuk rumah yang saya cicil buat bapak dan ibu. Sayangnya beliau tidak sempat merasakan.
Saat saya berpamitan kembali ke Jakarta, bapak sedang mengaji, saya pun hanya bersalaman mencium tangan lalu pergi.
Dan itu lah terakhir kali saya bertemu bapak.
They say you don't know what you've got till it's gone.
Semoga bapak beristirahat dengan tenang,
Amal ibadahnya diterima oleh Allah,
Dosa-dosanya diampuni,
dan kami diberikan ketabahan untuk mengikhlaskannya.
Aamiin.
Foto terakhir yang bapak kirim saat menunjukkan rumah yang sedang dibangun. |